Sabtu, 18 Oktober 2008
Kumpulan Mind Map Pelajaran Sekolah
Mind Maping tentang Lingkaran pelajaran Matematika
Ini adalah Mind maping tentang Bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari
Semester 1 kelas 2 SMP
Mind Maping tentang Ketenagakerjaan pelajaran Ekonomi
Mind Maping tentang Pasar pelajaran Ekonomi
Mind Maping, memudahkan saya untuk belajar teruatama tentang pelajaran di sekolah.
Rabu, 08 Oktober 2008
Bagaimana membuat pikiran berkonsentrasi
Berkonsentrasi adalah membuat kita agar untuk lebih focus kepada tujuan yang ingin kita lakukan, meningkatkan ibadah, dll.
Monkey Mind
Monkey mind itu adalah perdebatan yang berujung dengan konflik. Monkey mind terjadi didalam pikiran kita. Disebut Monkey mind karena, terjadi disaat pertarungan antara Performer dan observasi. Kata Einstein “Karena, Performer dan Observasi sering bertarung bahkan tidak pernah berhenti. Akhirnya, saya mengibaratkan Performer dan Observasi = Monkey mind. Karena, Observasi itu kadang – kadang suka loncat – loncat. Maksudnya, belum selesai sudah main ke pikiran yang berikutnya..
Meditasi membuat kita untuk berkonsentarasi. Tetapi berkonsentrasi disaat sedang melakukan meditasi, membuat kita agar kita lebih tertuju kepada pernafasan.
Performer<--Individu-->Observasi
Arti: Dari tulisan diatas menyimpulkan bahwa Individu itu mengendalikan Observasi dan Performer. Sayangnya banyak orang yang tidak tahu kalau kita bisa mengendalikannya. Tulisan di atas adalah pernyataan yang benar.
Contoh: Disaat kita meditasi, ada suara didalam pikiran kita yang mengatakan sesuatu. Tertapi karena kita lebih memfokuskan ke pernafasan, maka kita tidak mempedulikan suara tersebut. Tanpa disadari ternyata kita telah mengendalikan Observasi dan Performer didalam pikiran kita.
ObservasiàIndividuàPerformer
Arti: Dari tulisan diatas menyimpulkan bahwa Observasi dan Performer mengendalikan Individu. Tulisan diatas adalah pernyataan yang salah.
Contoh: Disaat guru menerangkan, ada suara ( O ) dari dalam pikiran kita yang mengatakan “ Bercanda…Bercanda…Bercanda…”. Pertama-tama kita ( I ) tidak mempedulikan suara tersebut. Tetapi, beberapa waktu kemudian kita tertarik ke suara tersebut. Sampai akhirnya kita membuat ( P ) pesawat dari kertas dan melemparkannya ke teman kita dan kita lebih asyik untuk bercanda dengan teman kita. Ketika itu kita tidak mempedulikan guru yang sedang menerangkan pelajaran.
Performer : Gerakan,Kerjanya
Individu : Manusia
Observasi : Pendengaran,suara dalam pikiran
Pengganggu Konsentrasi
Pride à Pengakuan kesalahan ( Sombong )
Contoh : Kita sudah merasa, kalau ulangan Geografi kita kemarin bagus dan soalnya tidak sulit. Jadi, kita sudah yakin dengan ulangan Geografi nanti akan bagus. Karena, merasa bahwa nilai tersebut akan bagus dan soalnya tidak sulit sampai akhirnya kita tidak belajar dan kita memfokuskan pikiran kita kepada keyakinan tersebut.
Attachment à Terjebak dengan masa lalu.
Contoh : Kita mempunyai masalah dengan guru kita. Misalnya, dulu kita pernah mengejek guru kita. Disaat kita ulangan dengan guru yang kita ejek itu akhirnya, kita takut kalau guru tersebut memberi nilai yang jelek, takut tidak naik kelas, sehingga menyebabkan kita dimarahi oleh orang tua kita. Pikiran tersebut, terus-menerus berkembang sampai akhirnya kita lebih terfokus dengan ketakutan tersebut.
Judgement à Langsung menilai susah ( Pemikiran Negatif )
Contoh : Kita beranggapan bahwa Matematika, Fisika itu susah. Sehingga, kita malas belajar karena kita yakin kalau misalnya kita belajar tentang pelajaran tersebut nilai Matematika, Fisika tersebut pasti akan jelek. Pikiran ( negatif ) tersebut akan terus-menerus berkembang dan akhirnya kita malas belajar dan sampai sekarang kita akan terus beranggapan bahwa pelajaran tersebut susah.
Monkey Mind
Monkey mind itu adalah perdebatan yang berujung dengan konflik. Monkey mind terjadi didalam pikiran kita. Disebut Monkey mind karena, terjadi disaat pertarungan antara Performer dan observasi. Kata Einstein “Karena, Performer dan Observasi sering bertarung bahkan tidak pernah berhenti. Akhirnya, saya mengibaratkan Performer dan Observasi = Monkey mind. Karena, Observasi itu kadang – kadang suka loncat – loncat. Maksudnya, belum selesai sudah main ke pikiran yang berikutnya..
Meditasi membuat kita untuk berkonsentarasi. Tetapi berkonsentrasi disaat sedang melakukan meditasi, membuat kita agar kita lebih tertuju kepada pernafasan.
Performer<--Individu-->Observasi
Arti: Dari tulisan diatas menyimpulkan bahwa Individu itu mengendalikan Observasi dan Performer. Sayangnya banyak orang yang tidak tahu kalau kita bisa mengendalikannya. Tulisan di atas adalah pernyataan yang benar.
Contoh: Disaat kita meditasi, ada suara didalam pikiran kita yang mengatakan sesuatu. Tertapi karena kita lebih memfokuskan ke pernafasan, maka kita tidak mempedulikan suara tersebut. Tanpa disadari ternyata kita telah mengendalikan Observasi dan Performer didalam pikiran kita.
ObservasiàIndividuàPerformer
Arti: Dari tulisan diatas menyimpulkan bahwa Observasi dan Performer mengendalikan Individu. Tulisan diatas adalah pernyataan yang salah.
Contoh: Disaat guru menerangkan, ada suara ( O ) dari dalam pikiran kita yang mengatakan “ Bercanda…Bercanda…Bercanda…”. Pertama-tama kita ( I ) tidak mempedulikan suara tersebut. Tetapi, beberapa waktu kemudian kita tertarik ke suara tersebut. Sampai akhirnya kita membuat ( P ) pesawat dari kertas dan melemparkannya ke teman kita dan kita lebih asyik untuk bercanda dengan teman kita. Ketika itu kita tidak mempedulikan guru yang sedang menerangkan pelajaran.
Performer : Gerakan,Kerjanya
Individu : Manusia
Observasi : Pendengaran,suara dalam pikiran
Pengganggu Konsentrasi
Pride à Pengakuan kesalahan ( Sombong )
Contoh : Kita sudah merasa, kalau ulangan Geografi kita kemarin bagus dan soalnya tidak sulit. Jadi, kita sudah yakin dengan ulangan Geografi nanti akan bagus. Karena, merasa bahwa nilai tersebut akan bagus dan soalnya tidak sulit sampai akhirnya kita tidak belajar dan kita memfokuskan pikiran kita kepada keyakinan tersebut.
Attachment à Terjebak dengan masa lalu.
Contoh : Kita mempunyai masalah dengan guru kita. Misalnya, dulu kita pernah mengejek guru kita. Disaat kita ulangan dengan guru yang kita ejek itu akhirnya, kita takut kalau guru tersebut memberi nilai yang jelek, takut tidak naik kelas, sehingga menyebabkan kita dimarahi oleh orang tua kita. Pikiran tersebut, terus-menerus berkembang sampai akhirnya kita lebih terfokus dengan ketakutan tersebut.
Judgement à Langsung menilai susah ( Pemikiran Negatif )
Contoh : Kita beranggapan bahwa Matematika, Fisika itu susah. Sehingga, kita malas belajar karena kita yakin kalau misalnya kita belajar tentang pelajaran tersebut nilai Matematika, Fisika tersebut pasti akan jelek. Pikiran ( negatif ) tersebut akan terus-menerus berkembang dan akhirnya kita malas belajar dan sampai sekarang kita akan terus beranggapan bahwa pelajaran tersebut susah.
Langganan:
Postingan (Atom)